Capek Dikejar-kejar Terus? Mungkin Kamu Belum Tahu Slow Living!

RTC UI FM
3 min readNov 16, 2024

--

Written by: Caesario Natanael — News Director

Gen Muda ngerasa ga, sih, kalau akhir-akhir ini, kita dituntut untuk hidup sat-set alias apa-apa harus cepet, udah gitu penuh tekanan pula. Seperti salah satunya pas kita lagi mau naik KRL. Gen Muda pasti ngeliat orang-orang sekitar, atau bahkan Gen Muda sendiri nih yang jalannya gak santai, maunya buru-buru bahkan lari-larian ke peron atau gerbong tujuannya. Rasanya capek, gak, sih?

Di era yang serba cepat ini, rasanya perlu ada sesuatu yang bikin kita hidup lebih santai dan membuat kita lebih menikmati hidup. Nah, Slow Living solusinya! Berawal dari tren di TikTok, akhir-akhir ini, banyak orang sudah mulai tertarik dengan konsep Slow Living.

Apaan tuh Slow Living?

Slow living itu cara hidup yang ngajak kita buat lebih sadar sama apa yang kita lakuin, fokus ke hal-hal yang penting, dan ngatur waktu sesuai prioritas tanpa harus ngebut terus. Di tengah dunia yang serba cepat, slow living bukan berarti nyerah sama ritme kehidupan modern, tapi lebih ke memperlambat langkah biar kita bisa nikmatin momen-momen kecil yang biasanya kelewat, sambil tetap jalanin aktivitas dengan santai dan penuh makna.

Pada dasarnya, slow living itu tentang ngejalanin hidup yang bikin kamu nyaman dan bahagia. Ini soal memperlambat langkah, menikmati hal-hal kecil, dan fokus ke apa yang benar-benar penting buat kamu.

detik.com

Darimana Sih Ada Slow Living Ini?

Konsep ini tuh muncul dari gerakan Slow Food di Italia tahun 1980-an, yang digagas Carlo Petrini sebagai protes ke budaya fast food. Intinya, gerakan ini ngajarin kita buat lebih menghargai hal-hal yang penting, kayak makanan berkualitas, tradisi lokal, dan kesejahteraan petani. Popularitas slow living makin nge-hype setelah Carl Honoré nerbitin buku In Praise of Slowness, yang bikin banyak orang tertarik buat coba hidup dengan ritme lebih pelan.

Kalau Kita Terapin Slow Living, Efeknya Apa?

  1. Punya Waktu Lebih untuk Diri Sendiri
    Dengan nge-cut aktivitas yang nggak penting, kamu jadi punya lebih banyak waktu buat hal-hal yang bikin happy.
  2. Bikin Keputusan Lebih Bijak
    Hidup santai bikin pikiran lebih jernih, jadi kamu bisa ambil keputusan dengan lebih tenang dan matang.
  3. Prioritas Hidup Lebih Terarah
    Dengan slow living, kamu bisa lebih fokus dan tahu apa yang harus diduluin tanpa ngerasa tertekan.
  4. Hidup Jadi Lebih Balance dan Bahagia
    Pola hidup ini bikin kamu lebih damai, nggak gampang stres, dan nemuin kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
CNN Indonesia

Gimana Cara Memulai Slow Living?

  1. Pelan-Pelan Mulai dari Hal Kecil
    Misalnya, Gen Muda coba nikmatin makan siang kamu tanpa scroll media sosial.
  2. Hindari Multitasking
    Kerjain satu hal sampai kelar sebelum pindah ke yang lain, biar hasilnya lebih maksimal.
  3. Kurangi Waktu di Media Sosial
    Gen Muda perlu batasi waktu nge-scroll medsos yang sering bikin overthinking atau FOMO.
  4. Luangin Waktu Buat Hobi
    Coba deh lakukan hal-hal yang bikin seneng, kayak baca buku, masak, atau cuma nikmatin udara segar di luar.
  5. Latih Mindfulness
    Gen Muda harus belajar fokus ke momen sekarang, biar pikiran nggak gampang kemana-mana dan kamu bisa lebih rileks.

Nah, itu dia sedikit cerita dari MinCe mengenai Slow Living, biar hidup rasanya ga di-rush terus. Gen Muda juga jangan lupa untuk terapin, ya! Ga baik hidup dikejar-kejar terus. Kalau kata di TikTok, “emangnya kita kejar apa, sih?”. Keputusan mengenai cara menjalani hidup dikembalikan lagi kepada diri kita masing-masing, tapi jangan lupa untuk menikmati hidup yang sudah diberikan, ya! Hidup cuma sekali, kan? 😉👌

Referensi

  • CNN Indonesia. (2023, Maret 29). Lagi ngetren, apa itu slow living? Diakses pada 16 November 2024, dari https://www.cnnindonesia.com
  • Detik.com. (2024). Mengenal gaya hidup slow living: Sejarah, manfaat, dan cara memulainya. Diakses pada 16 November 2024, dari https://www.detik.com

--

--

RTC UI FM
RTC UI FM

Written by RTC UI FM

The Best Student Radio In Town! Universitas Indonesia’s one and only radio, now bringing you opinion pieces. For further enquiry, contact rtcuifm@gmail.com

No responses yet