Written by: Raihan Muhammad Naufal — News Director
Gen Muda, ada yang pernah mengalami atau terjebak friendzone? Kalau pernah sama Siapa tuh?
Dalam kehidupan dewasa, kita sering menemui situasi dimana kita membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang lain. Ini terjadi karena kita tidak selalu dapat mengatasi segala permasalahan sendirian. Disini, teman dapat menjadi salah satu sumber dukungan dan bantuan yang dapat kita andalkan. Namun, ada situasi dimana teman tidak dapat menjadi bagian dari hubungan yang lebih dekat atau spesial. Ini disebut sebagai friendzone atau zona pertemanan.
Di dalam friendzone, setiap orang memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang bermakna satu sama lain berdasarkan persahabatan daripada minat romantis. Hal ini dapat mengarah pada ikatan yang didasarkan pada saling peduli, percaya, dan empati. Teman di dalam friendzone seringkali memiliki minat, pengalaman, dan pola pikir yang sama, yang dapat lebih memperkuat hubungan yang sudah terjalin dengan baik.
Namun ada beberapa orang yang menganggap friendzone sebagai sebuah hubungan yang tidak bisa mengarah kepada hubungan berkelanjutan karena perasaan lebih utama daripada persahabatan, sehingga banyak orang yang sudah memiliki perasaan kepada teman nya langsung menyatakan cinta dan ketika jawaban dari teman mereka tidak sesuai harapan maka terjadilah situasi canggung dan kebanyakan berakhir asing. Sedangkan beberapa orang lainnya menganggap friendzone sebagai bentuk hubungan keberlanjutan namun harus mengorbankan perasaan mereka sendiri, dimana mereka harus bersikap biasa layaknya seorang teman kepada orang yang mereka cintai demi menghindari situasi canggung dan membebankan perasaan teman mereka.
Padahal friendzone bukan lah hubungan yang harus disikapi secara berlebihan karena pada dasarnya rasa sayang dan cinta yang muncul kepada teman adalah hal wajar dan tidak disengaja oleh perasaan kita, karena tuhan memberikan cinta kepada kita sebagai bentuk kesempurnaan untuk berekspresi dan menyalurkan segala bentuk kasih sayang yang kita miliki. Sebaliknya kita harus bisa menjadikan perasaan tersebut sebagai batu loncatan kita menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya dengan dukungan seorang teman sebagai support system dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Friendzone dapat menjadi support system yang baik karena teman yang kita taruh perasaannya dapat selalu mendukung kita dalam segala kondisi dan situasi. Dia dapat membantu kita mengatasi segala permasalahan, memberikan saran, dan memberikan bantuan. Selain itu, dia juga dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita untuk mewujudkan semua mimpi kita.
Selain itu, friendzone juga dapat menjadi tempat untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan dia. Kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan cara membantu dia dan memberikan dukungan dan bantuan yang dia butuhkan. Hal ini dapat membuat dia akan merasa lebih dekat dan nyaman dengan kita serta membuat hubungan di antara kalian menjadi lebih harmonis, juga menciptakan support system yang saling melengkapi antara satu sama lain.
Jadi, Gen Muda, meskipun friendzone memiliki stigma buruk yang melekat, tapi itu dapat menjadi sistem dukungan yang kuat dan penuh pemahaman, kepercayaan, dan hubungan yang otentik. Menerima dan menghargai persahabatan dalam friendzone dapat menghasilkan hubungan keberlangsungan dan berarti memperkaya kehidupan kita dengan makna yang mendalam.