Written by: Nazwa Audhita — News Director
Gen Muda! Siapa sih disini yang gak kenal dengan Studio Ghibli? Di antara kalian pasti pernah setidaknya sekali menonton animasi produksi Studio Ghibli, baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Mungkin, kalian pun pastinya pernah mendengarkan lantunan instrumental bak musik klasik berjudul Merry Go-Round karya Joe Hisaishi yang merupakan soundtrack dari salah satu animasi buatan Studio Ghibli berjudul Howl’s Moving Castle.
Nah, disini aku ingin mengajak Gen Muda untuk menyelam lebih dalam tentang apa sih Studio Ghibli itu? kenapa ya meskipun sebagian besar animasi Studio Ghibli adalah animasi ‘jadul’ namun masih sukses mencuri hati penonton yang baru mulai menonton di zaman sekarang?
SEJARAH SINGKAT STUDI GHIBLI
Pendiri Studio Ghibli yaitu Hayao Miyazaki dan Isao Takahata awalnya bekerja di studio animasi Touei Douga, hingga akhirnya pada tahun 1985 mereka mendirikan studio animasi kecil yang terletak di pinggiran kota Tokyo bernama Studio Ghibli bersama Toshio Suzuki. Pada masa itu, Studio Ghibli masih di bawah naungan perusahaan penerbitan bernama Tokuma Shoten. Namun, pada tahun 2005, akhirnya Studio Ghibli berubah menjadi perusahaan independen.
Film animasi pertama yang mereka produksi adalah Nausicaä of the Valley of the Wind yang dirilis pada tahun 1984. Ternyata, film tersebut menjadi sukses besar hingga akhirnya tim kecil Studio Ghibli pada masa itu termotivasi untuk mulai memproduksi karya selanjutnya. Pada tahun 1986, Studio Ghibli akhirnya merilis film animasi kedua mereka yang berjudul Laputa: Castle in the Sky.
Setelah hampir 40 tahun berlayar, Studio Ghibli berhasil menciptakan banyak karya-karya yang sukses besar dan digemari oleh khalayak di berbagai generasi. Kini, keberadaan Studio Ghibli menjadi sangat kuat di industri animasi, baik di Jepang maupung kancah global. Bahkan, saking terkenalnya, Studio Ghibli pun sampai membangun museum yang menampilkan estetika animasi film Studio Ghibli dan banyak café-café di berbagai belahan dunia –termasuk Indonesia yang mengusung tema ‘Ghibli’.
PRESTASI YANG DIRAIH
Siapa sangka, studio kecil yang didirikan oleh tim Studio Ghibli awalnya tidak peduli akan kesuksesan dan ketenaran yang akan didapat, justru berhasil meraih prestasi-prestasi yang menakjubkan hinga ke kancah internasional. Banyak film animasi produksi Studio Ghibli yang senang ‘nangkring’ di puncak box office Jepang, seperti Kiki’s Delivery Service (1989), Grave of the Firefillies (1988), dan Porco Rosso (1992) yang bahkan berhasil mengalahkan film animasi Disney yaitu Beauty and The Beast. Beberapa film animasi ini kerap kali pula masuk nominasi bahkan pemenang dalam acara award skala global, seperti Howl’s Moving Castle (2004) yang meraih penghargaan San Diego Film Critics Society Awards, The Wind Rises (2014) yang memenangkan Annie Awards, Ponyo (2008) yang meraih penghargaan Venice Film Festival, dan masih banyak prestasi lainnya.
Tapi, tau gak, Gen Muda? Ada 1 film animasi karya Studio Ghibli yang ‘kenyang’ prestasi, lho! Judulnya adalah Spirited Away (2001). Film ini kerap kali masuk ke dalam nominasi maupun memenangkan acara penghargaan bergengsi, seperti Animage Grand Prix Award, Japan Academy Prize for Animation of The Year, Academy Award for Animated Films, Golden Bear, Saturn Award, Annie Award, FCCA Award, dan masih banyak lainnya. Bahkan, Spirited Away dinobatkan sebagai film non-bahasa Inggris pertama yang berhasil memenangkan acara penghargaan terbesar yaitu Oscar.
Tak hanya Spirited Away, film animasi rilisan terakhir Studio Ghibli berjudul The Boy and the Heron (2023) pun berhasil memenangkan piala Oscar dalam kategori Best Animated Feature Film.
MENGAPA BANYAK YANG SUKA?
Gen Muda, kalian pernah terbesit pikiran gak sih? kenapa Studio Ghibli masih disukai oleh khalayak zaman sekarang? Bukannya Studio Ghibli udah ada dari zaman dulu ya? Bahkan jauh sebelum kita lahir?
Jadi, pada awalnya para pendiri Studio Ghibli ini memang bertujuan menggunakan karya seni mereka untuk mengeksplorasi pengalaman manusia dan dikemas dalam kisah-kisah puitis yang menyentuh hati. Melalui animasi tersebut, Studio Ghibli menyajikan kisah petualangan, cinta, kebebasan, romansa, dan keadaan sosial yang memiliki makna-makna cukup dalam.
Terlepas alur ceritanya yang membuat penonton menelisik makna yang ingin disampaikan oleh penulis dengan memikirkan banyak teori-teori yang tersimpan sepanjang cerita, film Studio Ghibli dinobatkan oleh mayoritas sebagai comfort movie. Mereka menganggap bahwa menonton film Ghibli membuat mereka terasa tenang dan damai. Hal ini disebabkan karena keestetikaan visual sinema yang disajikan sangat memanja mata serta soundtrack-soundtrack yang dilantunkan sepanjang film membuat mereka terasa nyaman. Para penonton pun mengaku bahwa mereka tidak bosan menonton ulang film-film animasi Studio Ghibli sampai kapan pun. Bahkan, ada seorang idol K-Pop bernama Han dari Stray Kids yang mengaku bahwa ia sudah 7 kali menonton film Howl’s Moving Castle.
Karya-karya yang disajikan oleh Studio Ghibli menunjukan bahwa animasi tidak hanya dinikmati oleh anak-anak saja, tapi juga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu, tidak heran mengapa pamor Studio Ghibli masih bertahan hingga sekarang. Alur yang disajikan pun jauh dari kata klise sehingga mampu mengajak penonton untuk memikirkan makna tersembunyi di balik cerita.
Jadi, which one is your favorite, Gen Muda?
Referensi:
https://japanesestation.com/anime-manga/anime/fakta-studio-ghibli-yang-harus-kamu-ketahui