Magisnya Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama: Apakah Benar Ada?

RTC UI FM
4 min readNov 2, 2024

--

Written by: Raihan Muhammad — News Director

Foto : Bali.tribunnews.com

Hai, Gen Muda! Pernah gak sih mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama? kalo udah sama siapa tuh?

Jatuh cinta pada pandangan pertama sering dianggap sebagai salah satu keajaiban dalam hubungan seseorang. Hanya dengan satu tatapan, perasaan mendalam yang belum pernah dirasakan sebelumnya bisa muncul. Namun, benarkah cinta pada pandangan pertama itu ada? Ataukah hanya sekedar romantisasi yang diciptakan oleh media dan cerita-cerita cinta? Mari kita bahas fenomena magis ini, apa yang menyebabkan seseorang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, serta apa pandangan dari sudut psikologis dan ilmiah.

Mengapa Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama Terasa Begitu Kuat?

Ada beberapa alasan yang membuat jatuh cinta pada pandangan pertama terasa begitu klise. Salah satunya adalah kekuatan pandangan atau visual. Ketika kita pertama kali melihat seseorang yang menarik, otak merespons dengan menghasilkan hormon dopamin dan oksitosin, yang terkait dengan perasaan senang dan bahagia. Rangsangan visual yang kuat dapat memicu respons kimia di otak kita, membuat kita merasa terpesona seketika.

Selain itu, faktor emosi dan harapan turut berperan besar. Banyak orang memendam harapan dan imajinasi tentang cinta sejati. Ketika bertemu seseorang yang sesuai dengan kriteria idealnya, perasaan cinta pada pandangan pertama lebih mungkin terjadi. Ada unsur proyeksi diri dimana kita cenderung melihat apa yang ingin kita lihat pada orang tersebut.

Fenomena Psikologis di Balik Cinta pada Pandangan Pertama

Dari perspektif psikologi, Gen Muda harus tahu kalau jatuh cinta pada pandangan pertama sering kali dikaitkan dengan istilah limerence. Limerence adalah keadaan emosional yang melibatkan ketertarikan kuat pada seseorang, sering kali dengan sedikit atau tanpa pengetahuan tentang kepribadiannya. Kondisi ini melibatkan idealisasi seseorang berdasarkan kesan pertama. Karena baru mengenal, orang tersebut lebih mudah untuk dibayangkan sebagai sosok sempurna tanpa kekurangan.

Selain itu, adanya konsep familiarity atau kesamaan juga menjadi faktor. Beberapa studi menunjukkan bahwa kita cenderung lebih tertarik pada orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Kesamaan ini bisa dalam hal selera musik, hobi, atau gaya berpakaian yang mungkin terlihat pada pertemuan pertama, menciptakan kesan bahwa ada kecocokan.

Perspektif Ilmiah: Apakah Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama Nyata?

Nah, sekarang kita lihat sudut pandang secara ilmiah, Gen Muda! perasaan intens saat melihat seseorang pertama kali bukanlah cinta dalam arti yang sesungguhnya. Beberapa peneliti menganggap bahwa cinta pada pandangan pertama lebih mirip dengan ketertarikan yang mendalam atau bahkan ketertarikan fisik. Penelitian oleh Helen Fisher, seorang antropolog, menunjukkan bahwa cinta memiliki tiga tahap utama: hasrat, ketertarikan, dan keterikatan. Jatuh cinta pada pandangan pertama lebih mungkin berada pada tahap ketertarikan atau hasrat, belum mencapai keterikatan yang lebih mendalam yang umumnya ada dalam cinta sejati.

Penelitian ini juga menemukan bahwa memori kita sering kali membesar-besarkan perasaan pertama yang kita alami terhadap seseorang. Hal ini bisa terjadi karena otak kita menciptakan narasi untuk membuat momen tersebut terasa lebih istimewa. Semakin kita mengenang pertemuan pertama dengan seseorang yang kita suka, semakin besar kemungkinan kita menambah elemen romantis ke dalam memori tersebut.

Apakah Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama Akan Bertahan Lama?

Salah satu pertanyaan besar tentang jatuh cinta pada pandangan pertama adalah apakah perasaan ini bisa bertahan. Meski intens, cinta pada pandangan pertama seringkali belum didasari oleh pemahaman mendalam mengenai kepribadian atau nilai seseorang. Dalam hubungan jangka panjang, cinta yang sejati biasanya berkembang seiring dengan pemahaman dan kedekatan yang lebih mendalam. Ketika perasaan awal itu berlalu, hubungan membutuhkan komitmen dan usaha untuk berkembang menjadi cinta sejati.

Namun, ada juga kisah nyata di mana cinta pada pandangan pertama berhasil bertahan lama dan berkembang menjadi hubungan yang langgeng. Hal ini biasanya terjadi ketika perasaan awal tersebut didukung dengan usaha untuk saling mengenal lebih dalam, serta keinginan untuk menjalin hubungan yang serius. Jadi, meskipun tidak semua cinta pada pandangan pertama berakhir bahagia, kemungkinan tersebut tetap ada jika kedua belah pihak bersedia berkomitmen.

Cinta pada pandangan pertama memang memiliki daya tarik yang sulit dijelaskan, menciptakan sensasi yang intens dan emosional. Meski secara ilmiah lebih sering dikaitkan dengan ketertarikan fisik dan idealisasi, banyak orang yang merasakannya sebagai pengalaman emosional yang nyata. Untuk sebagian orang, cinta pada pandangan pertama bisa menjadi awal dari kisah cinta yang langgeng, sedangkan bagi yang lain, perasaan itu bisa memudar seiring waktu.

Pada akhirnya, jatuh cinta pada pandangan pertama adalah salah satu dari banyak misteri dalam pengalaman manusia. Apakah perasaan itu bisa disebut sebagai cinta sejati atau hanya ketertarikan mendalam pada awalnya, tetap saja momen tersebut memberikan warna dalam hidup kita.

Referensi

Rostanti, Q. (2024, May 24). Benarkah Cinta pada Pandangan Pertama Itu Nyata? Ini Penjelasan Ilmiahnya. Republika Online. https://ameera.republika.co.id/berita/se030e425/benarkah-cinta-pada-pandangan-pertama-itu-nyata-ini-penjelasan-ilmiahnya?utm_source=perplexity

Belden, M. E. (2023, February 14). Love at first sight … is it real? All About Vision. https://www.allaboutvision.com/resources/love-at-first-sight/?utm_source=perplexity

A39yuni, N. Q. (2019, March 14). Cinta Pada Pandangan Pertama dalam Kacamata Ilmiah. Kumparan. https://kumparan.com/kumparanstyle/cinta-pada-pandangan-pertama-dalam-kacamata-ilmiah-1546484889721353117

Dafit. (2023, August 23). Cinta pada Pandangan Pertama: Menelusuri Proses Psikologis di Balik Fenomena Ini — Kompasiana.com. KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/fitriawardani8538/64db87f44addee2e1e1790f2/cinta-pada-pandangan-pertama-menelusuri-proses-psikologis-di-balik-fenomena-ini

--

--

RTC UI FM
RTC UI FM

Written by RTC UI FM

The Best Student Radio In Town! Universitas Indonesia’s one and only radio, now bringing you opinion pieces. For further enquiry, contact rtcuifm@gmail.com

No responses yet