Review by : Raden Avidzar Malick Abdurrahim — Music Director
29 April 2021 menandai berakhirnya supremasi grup K-Pop multinasional Iz*One. Dalam kurang lebih 2.5 tahun sepak terjang grup besutan program Produce 48 tersebut, mereka telah menuai kesuksesan komersil baik di Korea maupun di Jepang. Tak kurang dari 24 accolade dan 72 nominasi berhasil mereka dapatkan dalam waktu yang cukup singkat — dari lensa lifespan sebuah grup K-Pop tentunya. Tapi tentu saja, semua hal yang baik pasti akan berakhir. Iz*One is over, but life carries on.
Open menandai rilisan musik high-profile pertama anggota Iz*One di era post-disbandment, sekaligus merupakan debut Kwon Eun-bi sebagai solois dari agensi Woollim Entertainment. Masa depan karir Eun-bi memang merupakan salah satu hal yang paling inevitable dari pertanyaan-pertanyaan yang menyeruak ke permukaan setelah berakhirnya era Iz*One. Berangkat dari Eun-bi yang sukses menjaga kohesi anggota Iz*One sebagai pemimpin grup tersebut, serta passion dalam pembuatan musik yang ia tuangkan dalam lagu Spaceship dan With*One, maka bisa dikatakan dengan pasti bahwa Eun-bi memiliki ambisi untuk menjadi sebuah paket komplit — seorang solois dan songwriter yang sukses.
Woollim sebagai agensi yang menangani Eun-bi jelas sadar bahwa mereka tak bisa berdiam diri membiarkan salah satu talent paling populer yang mereka miliki — fresh from disbandment — tidak melakukan apa-apa. Strike while the iron is hot. Waktunya telah tiba bagi Woollim untuk segera menjadikan Eun-bi sebagai solois flagship mereka.
Dalam produksi EP ini Woollim tak tanggung-tanggung menggaet dua produser in-demand bertalenta tinggi, Hwang Hyun dari tim produser MonoTree dan Jeong Hohyun dari tim produser e.one untuk berkolaborasi dalam penciptaan title track “Door”. Anggota tim MonoTree lain, Inner Child juga berpartisipasi dalam pembuatan track kedua “Amigo”. Duo produser up-and-coming DD! dan James Keys terlibat dalam pembuatan lagu “Blue Eyes”. Tak lupa, sebagai aspiring songwriter, Eun-bi berpartisipasi sebagai penulis lirik untuk “Door” dan turut membantu menulis lagu “Rain” bersama Jeong Hohyun. Satu hal yang bisa dipercayakan dari agensi Woollim adalah bagaimana musik yang mereka kurasi dan berikan untuk talentanya selalu memiliki kesan kohesi yang tinggi dan identitas yang jelas, terlihat dari sepak terjang mereka dengan grup INFINITE, Lovelyz dan Golden Child. Maka tak perlu diragukan bahwa perlakuan yang sama juga akan diberikan di rilisan ini.
Bukan Woollim jika rilisannya tidak dimulai dengan track intro. Hal yang sama terjadi di EP ini, dengan track “Open”. Diproduksi oleh Hwang Hyun dan Jeong Hohyun, track ini dimulai dengan suara pintu yang dibuka, muncul alunan waltz piano dan iringan orkestra sebelum kemudian dihempaskan oleh kedatangan synthesizer dan drum machine. Sebuah intro yang dengan pede menunjukkan bahwa “Inilah karakteristik musik Woollim Entertainment”, dan juga sebuah appetizer untuk lagu yang akan diputar selanjutnya.
Title Track EP ini, “Door”, merupakan lagu dengan pengaruh kuat dari genre Electro Swing. Dimulai dengan suara swing yang bonafide, lagu ini secara cepat menjadi intens dengan kedatangan beat yang tebal dan bassline yang groovy. Di bagian pre-chorus, Eun-bi memamerkan kemampuan vokal tingginya sebelum drop datang dengan riff saxofon ala Orange Caramel — My Copycat. Vokal kuat Eun-bi kembali datang di bagian chorus dan kemudian riff saxofon muncul kembali. Terima kasih Tuhan karena tidak ada trap breakdown di lagu ini — tentu saja Hwang Hyun dan Jeong Hohyun memiliki kebijaksanaan tiada tara untuk tidak menaruh hal tersebut. Sejujurnya, riff terompet di lagu ini lama-kelamaan menjadi cukup repetitif. Meski demikian, chorus dan kemampuan vokal Eun-bi memiliki staying power yang cukup untuk menjaga daya tarik lagu ini. Secara garis besar, sebuah title track yang cukup solid.
“Amigo” adalah sebuah track fusion Latin/Rap/Tropical House. Hal ini dapat membuat sebagian orang mengernyitkan dahi mengingat saturasi konsep tersebut di K-Pop saat ini, namun lagu ini merupakan sebuah kejutan yang baik. Sensibilitas melodi lagu ini tak pernah dikorbankan untuk gimmick remeh-temeh seperti yang sering terjadi di lagu-lagu lain yang menggunakan konsep yang sama. Melodi pre-chorus yang indah menjadi prolog dari chorus yang catchy. Babysoul dari grup Lovelyz menjadi featuring artist yang menyumbangkan talenta rappingnya di sini. Bagian pertengahan lagu secara praktis menjadi ajang baginya untuk memberikan performa yang standout — tanpa membuat lagu ini memiliki kesan berantakan.
“Blue Eyes” bagi penulis merupakan track kuda hitam sesungguhnya EP ini. Dimulai dengan ambience yang dreamy, dilengkapi dengan vokal Eun-bi yang memiliki tone yang pas. Dengan build-up yang semakin intens, penulis dibuat ternganga ketika setelah Eun-bi mengutarakan “You know I’ve got blue eyes”, drop sesungguhnya ternyata minimalis dan stripped-down — dengan beat yang berdetak layaknya jantung dan synth yang bersuara berat. Bahkan untuk penulis yang sebenarnya memiliki preferensi “berisik” dalam musik K-Popnya, pepatah Less is more secara sempurna diterapkan dalam track ini. But wait, there’s also more! Penulis kembali dibuat ternganga ketika chorus terakhir lagu ini bertransformasi menjadi soundscape yang eksplosif nan klimaktik, dengan ketukan beat yang yang intens dan vokal tinggi Eun-bi yang menimbulkan katarsis. Simpelnya sih, *chef’s kiss*.
Dua track terakhir, “Rain” dan “Eternity” adalah tembang ballad yang secara khusus bertujuan untuk memamerkan kualitas vokal Eun-bi. “Rain” merupakan komposisi orisinil Eun-bi dengan Jeong Hohyun. Cukup menarik melihat Hohyun berada di luar elemennya dengan menciptakan lagu yang pelan dan tanpa lapisan synth yang rumit. Aransemen dalam “Rain” bisa dibilang cukup apik dengan iringan instrumen piano dan string yang elok. Sementara itu, “Eternity” merupakan lagu dengan tulang belakang gitar akustik. Kedua lagu ini kurang lebih sukses dalam menampilkan versatilitas vokal Eun-bi. I’ve got nothing else to say, really.
Dan selesai sudah, persembahan debut dari Kwon Eun-bi. “Open” adalah sebuah EP yang memiliki variasi dalam intensitas maupun konsep. Bahkan, EP ini dapat dianggap sebagai CV yang menunjukkan kapabilitas dan versatilitas Eun-bi sebagai vokalis. “Door”, “Amigo” dan “Blue Eyes” tentu merupakan spotlight dari rilisan ini. Overall, “Open” merupakan sebuah rilisan yang solid dan enjoyable. Dengan runtime yang cukup singkat (kurang lebih 19 menit), “Open” juga sangat menggugah untuk diputar penuh berulang kali. Satu pertanyaan kini tersisa — What’s next? Penulis mengantisipasi bahwa untuk rilisan selanjutnya, Eun-bi akan mencoba untuk lebih aktif dalam penulisan dan komposisi lagunya sendiri. Siapa yang tahu, kelak mungkin Eun-bi bakal menjadi singer-songwriter yang matang. Mengingat dalam proses produksi rilisan ini ia (kemungkinan besar) belajar di bawah sayap Hwang Hyun dan Jeong Hohyun sebagai produser kawakan, maka barangkali hal tersebut bukan angan-angan belaka, tapi sesuatu yang inevitable.
7/10