Written by: Muhammad Ghiffari Zhaky Utomo
Siapa sih yang ga suka nonton film? Apa jadinya ketika sebuah film tidak diiringi dengan sebuah soundtrack? tentunya film tersebut akan menjadi sangat membosankan atau bahkan sebuah film dapat kehilangan ‘jati diri’ yang tentu sangat berdampak bagi film tersebut. Film dan soundtrack merupakan sebuah kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Ketika kita menonton film, soundtrack menjadi daya dukung yang sangat berpengaruh untuk menyempurnakan ‘perasaan’ sebuah film.
Jika tidak didukung dengan soundtrack yang tepat, maka film hebat sekalipun akan menjadi hampa dan kurang bisa mencapai audiencenya. Terdapat banyak kasus dimana soundtrack sama boomingnya dengan film yang diiringinya bahkan lebih terkenal dari film itu sendiri seperti, Remember Me dari Film Coco (2017), Laskar Pelangi dari film Laskar Pelangi(2008), dan A Whole New World dari film Aladdin(2019).
Dikutip dari An Introduction to Film Sound, film adalah sebuah pengalaman visual yang tidak bisa dipisahkan dari suara yang mendukung film itu sendiri. Menentukan soundtrack bisa jadi sama rumitnya dengan membuat film. Di dalam sebuah produksi film, ada 3 macam soundtrack, yaitu suara manusia dan efek suara atau biasa disebut music score dan music background atau lagu pendukung. Ketiga elemen tersebut harus demikian seimbang sehingga membangun efek-efek tertentu yang mendukung tiap-tiap bagian film. Dilansir dari pakarkomunikasi.com, terdapat 2 kategori suara yang digunakan dalam sebuah film yaitu suara diegetic dan non-diegetic. Suara diegetic merujuk pada seluruh audio yang bersumber dari apa yang terlihat pada film seperti dialog, suara fisik, dan suara menutup pintu. Sementara non-diegetic merujuk pada seluruh elemen yang berasal dari luar dunia film seperti musik dan sound effect.
Midnight in Paris (2011) film romantis garapan Woody Allen yang dibintangi oleh Owen Wilson dan Rachel McAdams dapat menjadi contoh penggunaan soundtrack yang baik atau bisa dikatakan sempurna.Woody Allen sendiri memang terkenal dengan film yang sangat menonjolkan latar dari film yang digarapnya. Midnight in Paris menceritakan kisah seorang penulis naskah film bernama Gil Pender (Owen Wilson) yang juga sedang kesulitan merampungkan novel pertamanya. Pada 2010, ia dan tunangannya yang bernama Inez (Rachel McAdams) pergi liburan ke Paris. Jatuh cinta dengan kota tersebut, Gil mengajak Inez untuk pindah ke Paris setelah mereka menikah nanti. Dalam opening film Midnight in Paris ditampilkan beberapa seluk beluk kota Paris dan diiringi dengan soundtrack Si tu vois ma mere yang membuat opening tersebut makin hidup dan semakin terasa suasana kota Paris yang sangat romantis. Si tu vois ma mere sendiri merupakan sebuah aransemen musik bergenre jazz yang sangat klop dengan penggambaran kota Paris. Musik bergenre jazz memang tak bisa dilepaskan oleh perasaan romantis. Dalam 1 jam lebih film ini berjalan, soundtrack yang dipilih oleh Woody Allen sangat cocok dengan tujuan kemana film ini akan berlayar. Dengan adanya soundtrack, Woody Allen berhasil membuat penonton larut oleh filmnya. Film garapan Woody Allen ini sukses memenangkan piala Oscar 2012 untuk kategori Best Original Screenplay serta mengantongi 154,1 juta USD.
Setiap tahun, di industri film terdapat penghargaan Oscar untuk soundtrack original terbaik dan sound editing terbaik loh GenMuda. Hal ini mencerminkan jika soundtrack di sebuah film sangat penting dan diperhatikan. Untuk tahun 2020, “(I’m Gonna) Love Me Again,” dari film Rocketman berhasil membawa pulang piala soundtrack original terbaik 2020. Rocketman merupakan sebuah film yang menceritakan musisi tahun 70 an, Eliot John. Sedangkan piala sound editing terbaik dimenangkan oleh film Ford vs Ferrari (2019). Nah gimana GenMuda menurut kalian apakah film-film tersebut layak untuk mendapatkan piala oscar di bidang audio?
Setelah melihat contoh di atas, dapat dilihat kan bagaimana peran besar soundtrack bagi sebuah film. Sebuah soundtrack dapat memberikan pesan tersirat kepada penonton serta menghidupkan jalanya film. Dilansir dari pakarkomunikasi.com terdapat beberapa kegunaan soundtrack pada sebuah film. Mari kita simak :
1.Menciptakan Atmosfer
Dilihat dari contoh diatas, dengan soundtrack yang dipilih Woody Allen yaitu music bergenre Jazz, Woody dapat menciptakan atmosfer khas kota Paris yang romantis dan menghangatkan. Selain itu, sound effects atau musik juga dapat mengatur nada film. Misalnya, musik latar yang hadir pertama kali ketika film diputar memberikan peluang bagi penonton untuk mengetahui dan memahami genre film serta tingkat drama dari sebuah film.
2.Meningkatkan Dramatisasi Film
Backsound, sound effect, serta soundtrack dapat membuat film menjadi lebih dramatis tergantung genre film tersebut. Misalnya, adegan suara ledakan bom di sebuah gedung dapat memberikan gambaran kepada penonton betapa besar ledakan bom tersebut serta betapa mengerikannya efek yang ditimbulkan yang ditunjukkan dengan rusaknya bangunan dan banyaknya korban. Atau penggambaran kota Paris yang romantis diimplementasikan dengan soundtrack bergenre jazz yang dipakai oleh Woody Allen.
3.Mengunggah Psikologis Penonton
Backsound, sound effect, serta soundtrack yang digunakan dalam pembuatan film dapat mempengaruhi dan merangsang emosi manusia yang paling mendasar seperti rasa takut, sedih, bahagia, terharu dan lain-lain. Alunan melodi yang sendu,bunyi piano yang indah, atau suara yang mencekam dapat digunakan sebagai sarana untuk menggugah psikologis penonton dalam sebuah film. Penulis sendiri merasa ‘hangat’ ketika menonton Midnight In Paris karena pemilihan soundtrack nya yang mendukung.
Nah Genmuda, ternyata backsound, sound effect, serta soundtrack memberikan pengaruh yang besar dalam sebuah film yaa. Backsound, sound effect, serta soundtrack menjadi unsur yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan sebuah film. Backsound, sound effect, serta soundtrack dapat menentukan kearah mana film akan berlayar. RTC sendiri punya playlist khusus yang berisikan soundtrack dari film yang hits dan terkenal yang bisa kalian follow dan dengarkan di sini.