Review by: Yolanda Claudia Z. — Music Director
Ingin joget! adalah kesan sekilas yang mungkin dirasakan kebanyakan orang jika mendengar RAYA, EP yang dirilis oleh salah satu grup musik jazz terbaik di Indonesia pada tanggal 14 Februari lalu. MALIQ & D’Essentials kembali muncul ke permukaan musik tanah air dengan enam track lagu yang membuat orang tenggelam dalam persepsi jatuh cinta di awal tahun 80-an. Masa-masa dimana teknologi tidak secanggih sekarang, masa-masa dimana kalau rindu harus ketemu, belum bisa video call-an.
Sebelumnya, MALIQ & D’Essentials sudah merilis empat dari enam track yang ada melalui dua single terpisah, yaitu RAYA Part I dan RAYA Part II. Setiap track dibuat visualisasinya melalui video musik yang diunggah pada channelyoutube ORGANICessentials. RAYA diambil dari kata ‘merayakan’ yang mempunyai arti besar atau megah. EP ini menjadi salah satu bentuk perayaan MALIQ & D’Essentials yang sudah berkarya di tanah air selama 18 tahun. Selain itu, terdapat dua member MALIQ yang kembali aktif dan berkontribusi dalam pembuatan EP ini, yakni Indah Wisnuwardhana yang sekarang kembali menjadi vokalis dan Widi Puradiredja yang suaranya kembali terdengar di salah satu lagu di EP ini.
Dimulai dengan nada yang upbeat dan fun, MALIQ & D’Essentials membuka RAYA dengan ‘Bertemu’. Dari aspek lirik, tentu lagu ini bukan juaranya. Akan tetapi, komposisi musik yang melibatkan petikan gitar yang terkesan funky membuat lagu ini asik banget. Kalau kamu familiar dengan karya-karya musical duo yang baru-baru ini bubar, ‘Bertemu’ tidak akan terdengar asing di telingamu. Musical duo yang dimaksud adalah musisi elektronik asal Perancis, Daft Punk. Esensi-esensi lagu Daft Punk seolah dipetik lalu diolah oleh MALIQ untuk menghasilkan track ‘Bertemu’.
Lagu-lagu MALIQ & D’Essentials dalam EP ini sukar untuk dimaknai karena lirik yang kurang bervariasi dan alurnya cenderung kabur. Khususnya dalam lagu ini, liriknya seperti lampu lalu lintas. Merah, berganti menjadi kuning, kemudian jadi hijau, lalu merah lagi, begitu-begitu saja. ‘Bertemu’ mendeskripsikan perasaan rindu yang akhirnya berujung pada pertemuan (identik dengan judulnya, bukan). Benar-benar sebatas itu saja, sedangkal itu. Akan tetapi, lagu ini tetap layak didengar karena komponen-komponen lagu ini (seperti yang sudah disebutkan sebelumnya), asik banget.
Lagu berikutnya akan membawa kamu piknik di bawah pohon rindang. Matahari yang tidak terlalu terik, dibarengi dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi, cuaca yang cocok untuk sepedaan dengan yang disayang. Walaupun kenyataannya kamu belum punya gandengan, kamu akan tetap mendapatkan vibes kencan di hutan kota GBK melalui lagu ini. Memori dikemas dengan nada yang ceria dan strumming gitar yang khas. Mirip-mirip lagu HiVi!, lagu ini membawa suasana yang menyenangkan melalui penggambaran rasa jatuh cinta di masa belia. ‘Memori’ memberikan kesan pasrah, tetapi bukan secara sedih. Perasaan pasrah yang disajikan di sini merupakan rasa penerimaan terhadap segala hal yang akan terjadi karena pada akhirnya semua yang terjadi akan menjadi sebatas memori. Penyanyi memutuskan untuk menerima hal itu dan menghidupi rasa yang sudah ada setiap harinya.
Berbicara tentang rasa, track selanjutnya mengangkat tema yang tidak jauh berbeda. ‘Bilang’ merupakan lagu yang meng-highlight aspek megah dalam EP ini. Pada video musik track tersebut, setiap personil MALIQ menggunakan pakaian yang rapi dan elegan. Lights, glitters and gold, setiap unsur dalam musik video ini mendukung konsep lagu yang ingin ditampilkan secara glamor. Anton Ismael, selaku direktur, memang patut dipuji karena berhasil melukiskan konsep video musik ‘Bilang’ secara berkelas dan apik. Nada pertama lagu ini dibawakan dengan mantap oleh Angga dan Indah. Seolah menetapkan standar dasar bahwa lagu ini makin kebelakang pasti makin enak, dan benar adanya. Mewah adalah satu kata akurat untuk merangkum lagu suasana lagu ini. Lengkap dengan terompet dan ritme yang khas, ‘Bilang’ menjadi track utama yang menggenggam genre jazz dalam EP ini.
Ditengah-tengah EP ini, MALIQ & D’Essentials menyisipkan satu buah lagu berbahasa Inggris. Lebih condong pada city pop, ‘Good Lovin’’ memberikan kesan yang lebih kalem dibanding lagu-lagu sebelumnya. Lagi-lagi MALIQ & D’Essentials mengangkat tema rasa kasmaran. Namun, untuk lagu yang satu ini, MALIQ mengambil topik utama mengenai rasa ragu yang cenderung muncul ketika baru memulai suatu hubungan. Rasa ragu itu kemudian dikalahkan oleh optimisme dari dalam hati bahwa it’s gonna be okay, we’ll have a good lovin’.
Pendengar dibawa tenggelam jauh lebih dalam lagi dengan track kelima, ‘Semoga’. Lagu ini mampu membungkus segala emosi yang dirasakan seseorang ketika sedang jatuh cinta dan memberi pita di atasnya. Ketika kita menyukai seseorang, secara sadar ataupun tidak, kita pasti berharap orang yang kita sukai merasakan hal yang sama. Rasa berharap itu akan menjadi lebih kuat jika kita mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan orang tersebut. Kita berharap apa yang ada sekarang, bisa menjadi lebih. Perasaan itulah yang ingin disorot pada lagu ini. Setiap komponen dari lagu ini membentuk selaras yang begitu enak didengar.
Sah-sah saja bila dikatakan ‘Semoga’ adalah berlian dari EP ini. Track ini mampu merepresentasikan segala perasaan yang akan kamu rasakan jika mendengar EP RAYA secara keseluruhan. Bagian awal yang dinyanyikan oleh Angga sudah mampu memberikan sedikit petunjuk bahwa lagu ini merupakan salah satu track terbaik yang pernah dirilis MALIQ. Irama dan tempo yang cenderung moderato mengantarkan lagu pada puncaknya, yaitu bridge. Pada bagian ini kamu dibawa setinggi-tingginya seolah sedang mengharapkan seseorang juga (meskipun tidak).
Terlihat dari mata ada berharap
Semoga kelak aku dan dia lebih dari ceritanya
Lebih dari rasa bergelora
Sedikit banyak boleh saja berharap
Semoga kelak menjadi nyata
Walau menggeser logika
Seperti layaknya yang sedang jatuh cinta
Seperti aku-dia
bridge Semoga — MALIQ & D’Essentials
Sebagai penutup, band beranggotakan enam musisi berbakat ini menyajikan lagu yang tone-nya agak berbeda. Segala komposisi lagu dalam track terakhir ini dieliminasi hingga menyisakan alunan gitar serta perpaduan suara vokalis,Widi dan Indah. Walau tidak seramai lagu-lagu sebelumnya, ‘Sesuatunya’ tetap mampu stand out dalam EP RAYA. ‘Sesuatunya’ mendeskripsikan perasaan sebagai hal yang benar-benar tidak dapat dijelaskan secara gamblang oleh kata-kata sehingga penyanyi hanya bisa mengacu terhadap rasa itu sebagai Sesuatunya. Lagu ini memberikan suasana yang sejuk, menenangkan hati. “Main mata berharap kau bisa membaca, Sesuatunya. Sebatas ingin bilang kusenang adamu, Adamu” Dengan nada yang cenderung malu-malu, lagu ini mengekspresikan rasa kasmaran dengan pembawaan yang paling akurat.
RAYA seolah-olah berupa parade rasa kasmaran. Di mana pada setiap lagunya, MALIQ & D’Essentials mendeskripsikan perasaan tersebut dengan berbagai metode dan suasana yang berbeda-beda.. Jatuh hati kali pertama memang selalu menimbulkan bekas tersendiri yang jika diingat-ingat mampu mengukir senyum geli dalam hati. Melalui EP ini, MALIQ & D’Essentials mampu mengingatkan ribuan orang tentang cinta pertamanya, atau bahkan menanamkan persepsi jatuh cinta pada yang belum pernah merasakannya.
Outstanding Track : Semoga
Overall EP Rating : 8.7/10