Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh dengan ragam rilisan musik dari berbagai musisi. Banyak gebrakan dan nuansa baru yang menemani kita di masa transisi pandemi kala itu. Mengawali tahun 2023, yuk kita rewind sebentar dan menyimak rilisan musik terbaik tahun ini versi Music Director RTC UI FM 2022!
Yola’s Pick
Kendrick Lamar — Mr. Morale & the Big Steppers
Kendrick Lamar’s “Mr. Morale & the Big Steppers” adalah album terobosan dan pemikiran yang menampilkan gaya unik dan kehebatan lirik rapper. Produksinya sangat bagus, dengan perpaduan pengaruh hip hop dan jazz yang memberikan lagu-lagu tersebut suara yang segar dan kontemporer. Sajak Lamar tajam dan cerdas, menangani berbagai masalah sosial dan politik dengan kecerdasan dan kecerdasan. Lagu-lagu menonjol dari album ini termasuk “The Ghost of Mr. Morale”, “Frontline”, dan “The Great Divide”, yang semuanya menampilkan kemampuan Lamar untuk membuat narasi yang menarik dan menyampaikan pesan yang kuat melalui musiknya. Secara keseluruhan, “Mr. Morale & the Big Steppers” wajib didengarkan oleh para penggemar Kendrick Lamar dan musik hip hop pada umumnya.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Iko’s Pick
.Feast — Abdi Lara Insani
Sebagai garda terdepan dari band rock lokal, .Feast kembali untuk merilis album terbarunya yang berjudul Abdi Lara Insani. Mereka hadir dengan album yang memiliki komposisi riff gitar yang sangat megah. Lagu yang dihadirkan pada album ini, dirasa sangat cocok bagi para “Social Justice Warrior” yang masih memiliki kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh seorang pemuda, idealisme.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Manda’s Pick
Bad Bunny — Un Verano Sin Ti
Un Verano Sin Ti merupakan album keluaran kelima dari penyanyi Latin Trap asal Puerto Rico Bad Bunny. Un Verano Sin Ti merupakan album yang dirangkai secara terpadu melalui berbagai karakteristik suara di kawasan Karibia, antara lain reggaetón, bomba, dembow Dominika, mambo Dominika, dan bachata. Kolase soniknya yang memikat semakin menarik pendengar ke dalam dunia El Conejo dengan perpaduan genre yang tidak konvensional, synth yang tajam dan melankolis, serta aransemen eksperimental.
Album Un Verano Sin Ti bisa dibilang salah satu album terbesar yang keluar tahun ini, terlihat dari pencapainnya yang bahkan dalam hari rilisnya, dapat menembus 146 juta streams. Dalam sebulan pun, Un Verano Sin Ti dapat menembus hingga dua juta streams. Tidak heran jika dari rilisnya pada bulan Mei hingga bulan Oktober, album keluaran Bad Bunny ini telah menetap selama 18 minggu di posisi 1 maupun 2 Top 100 Billboard.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Sanda’s Pick
bongabonga — Self Title
Seorang remaja hipster marah-marah setelah membeli album berjudul “Self Title” — album mana lagi yang benar-benar menamakan dirinya dengan “Self Title” — dan bersampulkan warna-warni yang kontras layaknya sampul majalah Bobo. Awalnya, ia mencari album metal, tetapi yang ia dapatkan album Self Title milik BongBonga, band baru — isi orang lama — yang semua anggotanya adalah eks-Deadsquad.
Namun, praduga awal miliknya langsung terbalikkan seketika. Ia sontak terbangun dari sandaran kursinya ketika mendengar ketukan yang cepat dan distorsi gitar yang khas a la thrash metal 80–90-an. Liriknya yang banyak mengkritisi kondisi sosial pun cocok dengannya yang seorang aktivis linimasa Twitter. Alhasil, keputusannya untuk menukar rupiah dengan sepiring album “Self Title” milik BongaBonga membuatnya “valid” sebagai metalhead.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Alif’s Pick
Perunggu — Memorandum
2022 tidak bisa dibantahkan sebagai tahun dari band yang membawa persona band rock pulang kantor ini. Sejak perilisan album “Memorandum” pada bulan maret, nama mereka terus melambung jauh hingga mendapatkan panggung di festival-festival besar seperti We The Fest & Synchronize Fest. Di album ini Perunggu banyak bercerita mengenai beragam isu seputar kehidupan pekerja kelas menengah di kota Ibukota selayaknya yang mereka hadapi sehari-hari dibalut dengan musik rock dan balutan nada pop yang membuat mereka banyak dinobatkan sebagai sheila on 7 versi lebih rock, hal itulah yang membuat Perunggu dengan mudahnya diterima oleh masyarakat Indonesia.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Tiya’s Pick
Weyes Blood — And in the Darkness, Hearts Aglow
Mesmerizing. Kata yang tepat untuk mendeskripsikan album ini secara keseluruhan. Natalie Mering aka Weyes Blood masih mengangkat tema cinta dan kemanusiaan melalui 10 lagu bernuansa melankolis. Berbeda dengan album Titanic Rising yang lebih ekspresif, pada album ini Mering terdengar lebih wise (pun intended) dengan bercerita tentang rasa terisolir, narsisme, dan memori terhadap hubungan romansa yang gagal hingga menyebabkan kesepian dalam dirinya. Nuansa folk rock dan art pop masih menyelimuti album ini sebagaimana album Mering yang lain. Album ini cocok didengarkan bagi siapa saja yang baru mulai merasakan pendewasaan dalam dirinya.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Fafat’s Pick
The Jansen — Banal Semakin Binal
Lagu-lagu The Jansen memang selalu terdengar catchy. Yah, standar classic punk lah. Namun, di album Banal Semakin Binal, semuanya terasa tepat. Mulai dari lirik, pilihan nada, serta kualitas produksi terdengar sangat manis dan nge-pop. Gak heran banyak yang mempredikatkan album ini sebagai yang terbaik di 2022.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Rijal’s Pick
Peach Pit — From 2 to 3
Bukan album yang kalian mau, tapi album yang kalian butuh. Tahun 2022 penuh dengan gempuran dari berbagai musisi baru hingga lawas dari berbagai dunia buat nunjukin kualitasnya. Dari berbagai macam genre yang kalian dengar, ada baiknya kalo telinga kalian diistirahatin dulu deh sama lagu-lagu dari Peach Pit di album From 2 to 3 yang dirilis tahun ini. Dan kayak yang udah dibilang di awal tadi, kalo album ini bukan album yang luar biasa. Karena yang ditawarin di album ini emang bukan “gebrakan” yang ngebuat mereka jadi musisi favorit kalian, no. What they offer in this album is chill, comfort, and how butterflies in your stomach might feel.
Favorite track — Last Day of Lonesome
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Nathan’s Pick
Rekah — KIAMAT
Tahun 2022 menurut gue merupakan tahun yang sangat menyenangkan bagi para penikmat musik tanah air. Di tahun ini kita dapet rilisan-rilisan yang ga asing kayak Memorandum dari Perunggu, Banal Semakin Binal dari The Jansen dan album-album keren lainnya. Nah dari sekian banyak album lokal tahun 2022, yang bener-bener stand out di kuping gue adalah album perdana dari Rekah yaitu KIAMAT. Rekah sendiri adalah band progressive punk/blackgaze asal Jakarta. Album sepanjang 9 lagu ini membawakan tema-tema perlawanan dan perasaan putus asa terhadap kebiasaan sehari-hari. Lirik-lirik kontemplatif beserta vokal “teriak” khas Rekah dipadu dengan instrumental distortif ala shoegaze bersatu dengan manis di seluruh lagu pada album ini. Judul-judul seperti “24 JAM DI FATMAWATI” dan “KERETA TERAKHIR DARI PALMERAH” menurut gue patut banget didengerin buat kalian yang mau menghadapi kerasnya lalu lintas Jakarta.
Dengarkan: Spotify | Apple Music
Ini album-album favorit kami, gimana? Atau ada album-album lain yang patut didengar juga, tetapi terlewat?